Tuesday, April 7, 2009

emang lagi cari sarang angin

Meskipun belum selesai membaca novel Mencari Sarang Angin, kayaknya cocok juga kalo dikatakan saat ini aku lagi nyari sarang angin. lulus kuliah aku harus cari penghidupan. bukannya cari kerja, buat CV, hunting lowongan, tes sana, tes sini tapi aku lebih dihadapkan pada pilihan kerja di perusahaan seperti umumnya lulusan kampus ato buat kerja sendiri????
idealisme yang tertanam selama in mengatakan aku harus buat kerja sendiri. tapi siapapun tahu kalo gak ada critanya buat kerjaan sendiri langsung bisa sukses, tapi harus mulai dari bawah, dari nol. untuk masalah in aku paham. tapi yang jadi tantangan berat adalah siapkah aku dengan keadaan yang belum jelas ekonominya???sementara selama kuliah aku udah selalu gak jelas ekonomiku dan berharap lulus kuliah langsung bisa eksis di kancah peperangan memperebutkan gaji tinggi di perusahaan??belum lagi pembicaraan dengan teman2 tentang kerjaan dan mencari kerja...huh menyebalkan.
dari segi pemasukan sebenarnya gak masalah, setidaknya lebih tinggi pendapatanku saat ini dibandingkan gaji mereka yang kerja di perusahaan non oil/gas/mining company. tapi perusahaanku yang baru ini masih belum dikenal dan ini pula yang sering membuat aku kurang pede kalo bertemu dengan teman2 yang udah kerja di perusahaan. akhirnya sebagai penghibur hati aku mengatakan pada diriku sendiri bahwa yang penting bukan kerja apa&dimana, yang penting adalah seberapa besar uang yang bisa kamu dapatkan...
pengaruh teman2 Indrakila juga swangat terasa bahwa kerja dengan orang nggak akan puas dengan gajinya. menurutku gaji n10jt/bulan masih kurang, atau setidaknya segitulah seharusnya gaji minimal. kegedean ya standardnya ??? :D
OK, the next plan is.....create new job! sekarang masih mengembangkan perusahaan jasa eksplorasi geofisika,,untuk tambang, sipil, hidrologi dll....besok harus bisa buka yang lain. kalo sekarang masih gabungan ama teman2 ama dosen, besok harus bisa sendirian mendirikan perusahaan baru lagi!....

kalo dari beberapa halaman yang aku baca dari Mencari Sarang Angin, Keyakinan dapat merubah jalan hidup seseorang, kalo aku hubungkan dengan pelajaran ketika masih madrasah dulu....Alloh tidak akan merubah nasib seseorang kalo orang itu tidak merubah nasibnya sendiri....

Saturday, April 4, 2009

Wisuda, mencari Sarang Angin

Mencari Sarang Angin, itulah judul buku dari sahabatku Adiyah saat aku wisuda. Buku, Novel setebal 5 cm itu tampaknya menarik dan tampaknya sahabatku satu ini g salah memberiku sebuah novel, coz daku emang suka baca novel terlebih lagi novel yang berbau sejarah bangsa ini dimanapun berada.
meski belum seluruhnya selesai aku baca tapi setidaknya sedikit aku bisa bercerita tentang novel itu. Darwan, seorang anak keluarga keraton surkarta, dia lulusan HBS. Pergaulannya selama sekolah membuka matahati dan memberi pencerahan pemikirannya. berawal dari hobi menulis dan karyanya dimuat dalam harian berbahasa jawa dagblat ekspres disukai para pembaca dan terus dimuat sampai 30 episode hingga dia dapat surat panggilan kerja dari direktur dagblat ekspres, Tuan Ayat. dengan bekal surat itulah dia memutuskan untuk melepaskan segala bentuk kemewahan dan jaminan hidup dari romo, dia memilih pergi ke Surabaya untuk menjadi penulis. dengan keputusan itu beberapa kakak dan saudara yang lain mengistilahkan bahwa kepergiannya untuk "nyuluh susuh angin", mencari sarang angin. sesuatu yang tak tampak namun jelas adanya.
dengan gaji kecil pada 3 bulan pertama dia hidup dengan sangat hemat namun tidak meninggalkan semua ajaran dan kebiasaannya hidup yang diperolah dari pendidikan model eropa. dia tetap berpakaian rapi, bersepatu meskipun sebagian besar teman seprofesinya berpakaian ala kadarnya.......
...............
peristiwa kebakaran di sudut surabaya mempertemukan dia dengan Van Daal, seorang wartawan belanda di surabaya bekerja di harian berbahasa belanda. dari sini dia baru menemukan bahwa karyanya dihargai sangat mahal, beda sekali dengan tempatnya bekerja selama ini.......
...............
..............

Ganti baju

Rasanya perubahan itu perlu, dan sudah semestinya. untuk mencari konsep baru dalam mengekspresikan hidup blog ini harus berubah dan biarlah sementara ini hanya tulisan ini yang tampil